Mengenal DigiCash sebagai Perusahaan Mata Uang Digital Pertama Di Dunia

Mengenal DigiCash sebagai Perusahaan Mata Uang Digital Pertama Di Dunia

Mata uang digital yang lazim disebut cryptocurrency, ternyata sudah ada sejak lama. Bahkan, cryptocurrency ada sebelum bitcoin.

Mata uang digital pertama yakni eCash, yang dikembangkan oleh perusahaan DigiCash pada tahun 1990. Konsep dan perusahaan tersebut diciptakan oleh cryptographer David Chaum. Di mana Chaum pada tahun 1983 menerbitkan sebuah makalah berjudul "Blind Signatures for Untraceable Payments."

Singkat cerita, pada tahun 1983, cryptographer asal amerika David Chaum, mengusulkan bentuk uang elektronik atau digital. Dia membuat konsep mata uang token yang bisa ditransfer antar individu dengan aman dan pribadi, mirip dengan cryptocurrency modern.

Chaum mengembangkan apa yang disebut sebagai "blinding formula" yang digunakan untuk mengenkripsi informasi yang dikirimkan antar individu. Bentuk dari formula tersebut yakni "Blinded Cash" yang bisa ditransfer dengan aman antar individu, dengan tanda tangan asli dan kemampuan untuk dimodifikasi tanpa ketertelusuran.

Kemudian, Chaum mendirikan DigiCash untuk menerapkan konsepnya beberapa tahun kemudian, dengan menciptakan uang digital kriptografi pertama yang disebut eCash.

Kendati DigiCash bangkrut di tahun 1998, ide-ide yang diajukan perusahaan, beberapa formula, dan alat enkripsinya memainkan peran penting dalam mengembangkan mata uang digital selanjutnya.

Kemudian, uang digital selanjutnya adalah E-Gold. Pada tahun 1996 Dr. Douglas Jackson dan Barry Downey menciptakan kepemilikan emas yang dikaitkan elektronik.

Mata uang digital tersebut memungkinkan pengguna untuk mentransfer kepemilikan emas antara pengguna situs web, yang dengan cepat meski tidak sengaja menjadi alat "pencuci uang" dan orang lain yang mencari anonimitas dalam aktivitas ilegal mereka.

Selanjutnya, salah satu pelopor cryptocurrency awal yakni Nick Szabo, menciptakan sebuah konsep yang akhirnya mengarah pada penciptaan Bitcoin. Konsep tersebut disebut Bit Gold dan menggunakan banyak teknik blockchain yang sama, seperti halnya jaringan peer-to-peer, penambangan, buku besar atau registri, hingga kriptografi.

Bit Gold bertujuan untuk menghindari ketergantungan pada distributor serta otoritas mata uang terpusat. Adapun tujuan dari Szabo yakni agar Bit Gold mencerminkan properti emas asli, sehingga memungkinkan pengguna menghilangkan perantara.

Namun, seperti upaya mata uang digital lainnya, Bit Gold pada akhirnya tidak berhasil. Tapi, Bit Gold juga mengilhami mata uang digital yang memasuki pasar satu dekade atau lebih setelah diperkenalkan.

Kemudian, pada tahun 1998 Wei Dai mengusulkan sistem kas elektronik terdisitribusi anonim yang disebut B-money. Dai menyarankan dua protokol yang berbeda, termasuk yang membutuhkan saluran siaran yang sinkron dan tidak bisa diganggu.

Pada akhirnya, B-Money tidak pernah berhasil dan B-Money berbeda dari Bitcoin dalam banyak hal. Meski begitu, B-Money juga merupakan upaya sistem uang digital anonim, pribadi, dan aman.

Karena, dalam sistem B-Money, nama samaran digital akan digunakan untuk mentransfer mata uang melalui jaringan terdesentralisasi. Sistem itu menyertakan sarana untuk penegakan kontrak dalam jaringan tanpa menggunakan pihak ketiga. Kendati Wei Dai mengusulkan whitepaper untuk B-money, pada akhirnya peluncurannya tidak sukses karena tidak mendapat begitu banyak perhatian dari publik.

Pada tahun 1990-an, terdapat mata uang digital bernama Hashcash, yang merupakan mata uang digital pra-bitcoin yang paling sukses. Hashcash dirancang untuk sejumlah keperluan, termasuk meminimalkan email spam dan mencegah serangan DDoS.

Hascash membuka berbagai kemungkinan yang baru akan terwujud setelah hampir dua dekade kemudian. Mata uang digital tersebut menggunakan algoritme proof-of-work untuk membantu pembuatan serta distribusi koin baru, seperti cryptocurrency kontemporer lainnya.

Namun, Hascash juga mengalami banyak masalah yang sama dengan cryptocurrency saat ini, di mana pada tahun 1997 menghadapi peningkatan kebutuhan daya pemrosesan, hingga Hascash menjadi semakin tidak efektif.

Meski Hascash akhirnya gagal, tapi mata uang digital tersebut melihat minat yang signifikan di masa jayanya. Akibatnya, banyak elemen dari sistem Hashcash masuk ke dalam pengembangan Bitcoin.

Mengenai Bitcoin sendiri, meski bukan cryptocurrency pertama, tapi Bitcoin merupakan salah satu bitcoin tertua yang masih bertahan, karena dirilis melalui Whitepaper pada tahun 2008.

Untuk pembelian cryptocurrency pertama yakni untuk dua pizza pada tahun 2010. Pengguna saat itu membayar 10.000 BTC. Sementara nilai 10.000 BTC di tahun 2022 meroket tajam yakni sekitar USD222 juta atau sekitar Rp3,3 triliun.


Sumber:

https://techno.okezone.com/read/2023/02/05/54/2759337/siapa-yang-pertama-memperkenalkan-uang-digital

About us

Do you believe that your brand needs help from a creative team? Contact us to start working for your project!

Read More

Banner ad

 

Are you looking for